Selasa, 01 April 2014

Profil MA Daarul Hikmah


MADRASAH ALIYAH DAARUL HIKMAH

TERAKREDITASI : B

Jl. Surya kencana No.24 Pamulang Barat,
Pamulang – Tangerang Selatan 15417




 
Ma Daarul Hikmah...




  Yah, inilah sekolah tempat ku berpijak untuk mendapatkan ilmu dengan sungguh-sungguh. Kisah-kasih, Emosional, Empati dan jeritan tangis kebahagiaan mengundang kebersamaan, membangun kebanggaan dan menimbulkan kenangan di sekolah ini bersama teman-teman sekaligus Guru-guru tercinta. Sekolah MA Daarul Hikmah ini mempunyai Visi yaitu : "Terwujudnya lulusan yang beremutu, berilmu, berakhlak mulia serta memiliki life skill". Berdasarkan Visi yang tercantum dalam brosur maka beberapa susunan misa yang akan di perjuangkan oleh MA Daarul Hikmah dalam implementasi nyata pada masyarakat, yaitu :
  •  Terwujudnya lulusan yang bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa.
  • Terwujudnya lulusan yang memiliki jiwa kepemimpinan.
  • Menumbuhkan penghayatan ajaran agama isalam dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kopeten dan berakhlak mulia.
  • Terwujudnya lulusan yang memiliki keahlian dalam bidang multimedia.
  • Memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal.

    Sekolah ini memfasilitasi agar siswa berkembang dalam bersosialisasi yaitu :
    > Masjid
    > Lapangan Olahraga, Upacara
    > Laboratorium Komputer
    > Perpustakaan
    > Koperasi

    Sekolah ini juga tidak kalah dengan sekolah-sekolah ternama lain yang ada di Tangsel yang mempunyai extrakurikuler sebagai berikut :
    > Marawis
    > Qiro'atul atau Tahfidz Qur'an
    > Futsal
    > Komputer
    > Multimedia
    > Volly Ball
    > Muhadoroh

    Dari tahun ke tahun Sekolah ini mendapatkan berbagai prestasi yang telah diraih oleh para siswa-siswi.

    Piala yang telah di raih :

    •  Kejuaraan Team Futsal (A) meraih juara II kejuaraan FSPP Kota Tangsel
    • Kejuaraan Futsal (Juara I dan Top Skor) Ultah Kota Tangsel
    • Juara 1 Lomba Sains (Cerdas Cermat) di UIN Jakarta
    • Kejuaraan Pidato 1 di UIN Jakarta

      Kegaitan akademik dan PHBI yaitu :
      > Peringatan Mauli
           > Qurban
           > Pesantren Kilat
           > Karnafal


        Piala yang telah diraih :

    Kejuaraan Kaligrafi :


    Kejuaraan Lomba Sains dan Pidato di UIN Jakarta

    Kegiatan LDK Osis MA Daarul Hikmah :




    Kegiatan Baksos Osis MA Daarul Hikmah :



Kegiatan Kunjungan :

> Seminar Pra Nikah di KUA Kec. Pamulang






> Seminar Nuklir dan Radiasi di Batan Pasar Jum'at
|


Sekian dari saya .. ^_^


Semoga bermanfaat yaa ... :)


Kamis, 13 Maret 2014

RESENSI NON FIKSI BAHASA INDONESIA



 IDENTITAS BUKU
  • Judul            : Aneka Kerajinan dariLimbah Aluminium Foil 
  • Penulis         : Indriyadi Hastoro, S.pd dan Slamet Riyadi
  • Penerbit       : Puspa Swara, Anggota IKAP
  • Tahun terbit  : 2010/2011
  • Dimensi        : 21 cm

Membuat Kerajinan Tangan dari Bahan Aluminium Foil          

       "Membuat kerajinan tangan dari bahan alami itu sudah biasa tapi membuat aneka kerajinan dari bahan ilmiah kimia adalah sesuatu yang tidak biasa".Menggunakan limbah aluminium foil sebabgai kerajinan merupakan cara yang efektif untuk memenfaatkan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. Ditambah lagi mrmbuat kerajinan limbah aluminium itu terbilang cukup sulit karena aluminuium termasuk bahan pembungkus yang tidakbisa didaur ulang. Di Indonesia memang sudah banyak industri yang pemproduksi kerajinan dari tetapi didalam buku ini penulis memberikan cara terbaik untuk membuat kerajinan dari limbah aluminiumfoil.
   












Rabu, 12 Maret 2014

PERSAHABATAN MASA PUTIH ABU-ABU

Cerita Persahabatan Lima Serangkai


Drama 5 Serangkaian Rersahabatan





“Van ada rapat osis kamu harus menghadirinya sekarang”, ajak Tias yang merupakan salah satu pengurus osis. Dengan terpaksa Vany meninggalkan sahabat-sahabatnya menuju ruang rapat. Vany merasa tak enak hati dengan sahabat-sahabatnya. Semenjak dirinya menjadi pengurus osis ia jarang lagi nongkrong bersama sahabart-sahabatnya. Walau terkadang Vany masih ingin berbagi cerita dengan sahabatnya.
“tuh kan, belum lima menit Vany bersama kita tapi udah pergi mengurus organisasinya lagi!” ketus Ela.
“Akhir-akhir ini Vany sangat cuek sama kita. Dia terlalu sibuk dengan organisasinya. Kalau dia ada bersama kita paling hanya lima menit, trus dah pergi lagi” ucap Maelany dengan nada kesal.
“sebenarnya kita ini dianggap apanya Vany?” tambah Dian
“Akh.. sudahlah kawan. Cobalah pahami posisi Vany sekarang. Mana mungkin dia mengerjakan sesuatu sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Lagipula kita ini sahabatnya. Kita harus mengerti dia” ucap maelany berusaha menenangkan sahabatnya.



Bagi Ela, Maelany, Ambar, dan Rianty, Vany adalah sahabat yang sangat baik. Vanyy selalu membagi pengetahuannya kepada mereka. Vany adalah sosok yang periang dan humoris. Mereka menjalin persahabatan sejak SMA. Persahabatan mereka tumbuh secara alami. Setiap hari mereka selalu bersama-sama. Ke perpustakaan bersama, ke kantin bersama, dan mereka sangat kompak di sekolah. Hingga akhirnya mereka dijuluki sahabat 5 serangkai. Akan tetapi, semenjak Vany menjadi pengurus osis, mereka jarang lagi nongkrong bersama.
“Aku merasa serba salah. Kenapa sahabat-sahabatku tak pernah berfikir kalau aku selalu menyempatkan waktuku walau hanya sedikit? Ah.. andai saja mereka mau mengerti aku.” Pikir Vany saat mengikuti rapat osis.

Esok harinya, Vany bertemu dengan Eka di kantin.masih dengan wajah ceria Vany menghampiri Eka. Namun, kedatangan Vany tak direspon oleh Ambar.

“Hey, pada kemana Ela, Maelany, dan Rianty?” Tanya Vany.
“Untuk apa kamu mencari mereka? Bukankah kamu sibuk mengurus organisasimu Vany?”
“Maksud kamu apa mbar?”
“Heh Vany, temen-temen sudah kecewa sama kamu.kamu sudah berubah Vany. Kamu bukan lagi Vany yang kami kenal. Sekarang kamu cuek sama kami dan hanya mementingkan organisasimu!”
Eka memalingkan wajahnya ia berusaha menyembunyikan kekesalannya. Dengan sekilas ia meninggalkan Anhy di kantin. Kata-kata Ambar membuat Vany semakin serba salah. Vany menunduk sedih dihadapkan oleh dua pilihan.
“Asal kalian tahu, dimana pun aku berada aku selalu ingat kalian. Bahkan aku berusaha menyempatkan waktuku untuk kalian. Kenapa kalian tak juga memahami aku sahabat-sahabatku?” ucap Vany dalam hati.

Tak ada lagi kekompakan. Vany enggan menyapa sahabat-sahabatnya lagi. Ia tahu kalau sahabat-sahabatnya sedang kesal padanya. Kini mereka berada dalam kelas. Ela, Rianty, Ambar dan Maelany saling mengobrol tanpa melihat Vany. Kini Vany duduk memisahkan diri dari mereka. Suasana menjadi keruh. Vany sangat sedih. Walaupun ia berusaha untuk tersenyum.

“Assalamu alaikum, selamat pagi semua…”
Kedatangan Bu Suriani memecah suasana ketegangan di kelas. Bu Suriani yang merupakan guru akidah sangat fasih dan akrab dengan siswa saat mengajar. Hari ini, Bu Suriani bercerita panjang lebar tentang bagaimana menghargai orang lain. Sementara itu, Vany tak begitu memperhatikan pelajaran. Ia masih memikirkan persahabatannya. Begitupun dengan Ela, Rianty, Ambar, dan Maelany.
“Ok.. sampai di sini, ada yang ingin ditanyakan?” ucap Bu Suriani.
Anhy yang sejak tadi hanya diam, tiba-tiba mengacungkan tangan.
“Bu saya ingin bertanya, bagaimana kalau ada sahabat yang…”

Belum sempat selesai bertanya, tiba-tiba Vany menutup wajahnya. Ternyata, ia berusaha menahan air matanya. Tanpa pamit, Vany berlari meninggalkan kelas. Suasana kelas menjadi hening. Bu Suriani tampak kebingungan. Akan tetapi Bu Suriani mengalihkan perhatian siswa.

“Baik kita lanjut…”
Sambil menangis, Vany berjalan tergesa-gesa ke suatu tempat. Ia tak lagi menghiraukan siswa yang memandanginya dengan keheranan. Vany menuju mesjid. Setelah berwudhu Vany melangkahkan kakinya masuk mesjid. Ia melihat di sekeliling masjid. Ia merasakan kedamaian di hatinya. Bagi Vany Allah-lah satu-satunya tempat untuk mencurahkan segala isi hatinya. Dengan langkah pelan, Vany mengambil mukenah lalu memakainya. Vany shalat sangat khusyuk sampai menangis seolah-olah menumpahkan semua kesedihannya. Ia merasa tak berdaya di hadapan Rabb. Selesai salam Anhy berdoa, ”Ya Allah aku sangat smenyayangi sahabat-sahabatku. Aku ingin tetap bersama mereka walau dalam keadaan apapun. Tanpa mereka, duniaku tak lengkap. Ya Allah aku tak ingin mereka membenciku. Ya Allah berilah berilah persahabatn kami petunjuk agar bisa bersatu kembali…”
Usai shalat, Vany menyimpan kembali mukenah. Ia merasa lebih tegar setelah shalat. Anhy melangkah menuju keluar masjid. Saat menghampiri pintu mesjid, tiba-tiba Vany dikejutkan oleh Maelany. Maelany langsung memeluk Vany sambil menangis.
“Vany, maafkan aku dan teman-teman, kami tak bermaksud menyakitimu Vany. Kami hanya tak ingin kehilangan kamu” ucap Maelany dengan suara tersedu-sedu.
“di mana sahabat-sahabat yang lain?” Tanya Vany.

Tiba-tiba Ela, Ambar, dan Rianty muncul di balik pintu mesjid dan memeluk Vany. Mereka semua menangis dalam keharuandan meminta maaf pada Vany.

“Kalian tak salah, justru aku yang meminta maaf pada kalian. Maafkan aku yah teman-teman. Aku ingin kita tetap sahabat walau dalam keadaan apa pun” ucap Anhy sambil menangis.
“maafkan keegoisan kami Vany. Kami sadar kalau persahabatan tak mengenal jarak dan waktu. Mulai sekarang kami akan mengerti kamu Vany” ucap Ambar. 
Suasana menjadi haru. Meski mereka menangis, namun mereka merasa bahagia. Mereka kembali ceria dan saling bercanda. Sahabat 5 serangkai kini kembali kompak. Kejadian di masjid tak akan mereka lupakan. Vany, Ambar, Ela, Maelany, dan Rianty kembali menuju ke kelas. Vany menoleh ke belakang. Pandangannya tertuju pada masjid.“Terima kasih Ya Allah…” ucap Vany.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Xoc1Wy2wyWf-0hv8QMDGVfyjdfs6PtwvHqlvZfJ8AtpCzxQNvVFrWvw1MEhVtvz7-rxCULB75pm1pCaNTnIGRedXOzn7lTNxpb-nz87UX2dwE2GsKrwFRTxYL0icEO9lkYNuo96z1Pc/s1600/23.jpg








Cerita ini hanya FIKTIF BELAKA..!!
Mohon MAAF jika penamaan-nya ada yg sama dan Mengambil percis foto teman saya,, :P
  Sekian dari SAYA, UCAPKAN TERIMAKASIH ^_^

Selasa, 11 Maret 2014

KEJUJURAN ANAK BANGSA


KEJUJURAN CERMIN GENERASI MUDA BERKARAKTER

  A.   PENDAHULUAN
Generasi muda adalah tunas-tunas bangsa yang kelak akan melanjutkan perjuangan dan cita-cita negara. Negara Indonesia membutuhkan generasi muda yang berpotensi agar bisa bersaing dengan negara lain. Generasi muda Indonesia harus cerdas, berwawasan  dan berpengetahuan luas. Di samping itu, negara juga membutuhkan generasi muda yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia yang kelak akan melanjutkan kepemimpinan di negara ini. Di tangan generasi muda yang berakhlak mulia inilah negara akan makmur dengan rakyat yang sejahtera.
Generasi muda yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia adalah generasi yang berkarakter. Secara leksikal, karakter adalah akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Pada kenyataannya generasi muda sekarang ini banyak yang berkarakter kurang baik. Dari hal yang paling kecil saja, misalnya sopan santun atau tatakrama anak muda dengan yang lebih tua terabaikan. Seorang siswa bermain ke rumah temannya, dengan santai ia keluar masuk rumah tanpa menyapa tuan rumah. Saat pulang pun tanpa berpamitan. Di sekolah, seorang siswa juga kurang hormat kepada gurunya, apalagi yang merasa dekat dengan sang guru. Contoh lain yang bisa dilihat kurangnya karakter generasi muda adalah hal-hal yang berkaitan dengan kejujuran. Kejujuran makin lama makin luntur. Para remaja tidak takut dosa akibat tidak jujur. Bahkan, mereka rela melakukakan suatu tindakan tidak jujur asalkan memberikan keuntungan bagi mereka. Contohnya sangat banyak dan kompleks. Anak minta uang lebih kepada orang tua dengan alasan untuk membeli ini itu padahal digunakan untuk senang-senang itu hal yang biasa. Anak berpamitan kepada orang tua ada kegiatan di sekolah padahal dia hura-hura bergaul bebas itu juga sering terjadi. Mencontek ulangan maupun tugas sekolah itu juga selalu dilakukan anak demi memperoleh nilai yang baik. Untuk menghindari karakter yang demikian di masa depan, maka perlu diterapkannya pendidikan karakter.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Pendidikan karakter ini bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang. Melalui pendidikan karakter diharapkan para siswa mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta memersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan karakter ini sangat diperlukan untuk membentuk generasi yang berkarakter, yaitu berbudi pekerti yang luhur dan berakhlak mulia, khususnya para pelajar.
Kejujuran adalah salah satu pendidikan karakter yang harus diterapkan pada peserta didik di setiap mata pelajaran dan harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan kejujuran di segala kegiatan harus dilakukan sejak dini  karena kejujuran adalah kunci kesuksesan. Sekali orang berlaku tidak jujur maka ia akan melakukan tindakan tidak jujur tersebut untuk menutupi ketidakjujuran yang pertama. Hal itu akan terus-menerus dilakukan apalagi jika hal itu menguntungkan. Tanpa kejujuran, kita tidak akan sukses. Tetapi penerapan kejujuran ini sangat susah, apalagi di lingkungan sekolah. Kita harus melakukannya sedikit demi sedikit untuk mengubah sikap ketidakjujuran para pelajar, untuk meningkatkan kualitas generasi muda yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia.
B.   PEMBAHASAN
Dalam aktivitas sehari-hari pada umumnya para siswa mengabaikan pentingnya kejujuran. Banyak siswa yang belum bisa berlaku jujur meskipun itu menyangkut hal-hal yang sangat sepele. Contohnya saat beraktivitas di luar rumah siswa berpamitan kepada orangtuanya dengan alasan ada kegiatan di sekolah, padahal dia hanya bermain. Kondisi akan menjadi parah jika ternyata mereka melakukan pergaulan bebas, mabuk-mabukan, dan mengonsumsi narkoba. Jika ini terjadi maka ia tidak hanya berlaku tidak jujur akan tetapi bisa juga melakukan tindakan kriminal karena kebutuhan uang mereka semakin banyak.
Contoh ketidakjujuran yang lain adalah para siswa pada umumnya mencontek saat ulangan, mencontek tugas milik teman hanya demi mengejar nilai dan keamanan dari hukuman guru-guru. Padahal apa yang dilakukan itu akibatnya sangat fatal. Selain berlaku tidak jujur juga akan merugikan diri sendiri karena siswa jadi tidak menguasai materi dan ilmunya. Tindakan ini dilakukan oleh hampir semua siswa. Yang dipikirkan hanya kebutuhan sesaat yaitu bagaimana caranya agar nilai selalu baik. Apa jadinya negara ini jika generasi mudanya ternyata tidak punya kompetensi? Karena bisanya hanya mencontek.
Para guru mungkin sudah berusaha meminimalisasi kegiatan mencontek yang dilakukan siswa pada saat ulangan. Contohnya menggunakan strategi A-B-A-B, strategi ini bertujuan agar siswa yang duduk bersebelahan tidak saling mencontek, tapi tetap saja mereka tukar-menukar jawaban. Strategi lain yang dilakukan guru adalah saat ulangan kelas dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok yang pertama mengerjakan ulangan terlebih dahulu dan kelompok kedua menunggu di luar kelas, begitu sebaliknya, tetapi siswa tetap saja bekerja sama. Yaitu dengan cara kelompok yang di luar membuat keramaian untuk memancing guru ke luar kelas, sehingga siswa yang berada di dalam kelas mempunyai kesempatan untuk mencontek. Akan tetapi, ada juga guru yang membiarkan siswanya mencontek pada saat ulangan, contohnya setiap meja (2 siswa) mendapatkan 1 bendel soal, hal ini sangat memberikan kesempatan bagi siswa untuk saling mencontek. Berbagai macam cara sudah dilakukan oleh para guru. Akan tetapi tidak ada satu pun yang berhasil. Banyak cara yang dilakukan guru,  ternyata cara siswa untuk mengelabuhi guru jauh lebih banyak.
Pihak sekolah juga sudah berusaha mengurangi adat mencontek siswa. Contohnya di saat tes semester, siswa kelas X bersebelahan dengan kelas XI atau XII, dan mapel tiap kelas berbeda. Tetapi tetap saja siswa berhasil mencontek. Bahkan tanya kepada kakak kelas di sebelahnya, bisa juga sebelahnya membantu mengoperkan jawaban ke teman yang lainnya.
Ada beberapa solusi yang mungkin bisa mengurangi ketidakjujuran siswa di saat pembelajaran, antara lain:
1.    Peningkatan Pengetahuan tentang Iman dan Taqwa (Imtaq)
Pengetahuan tentang Imtaq sangat penting untuk melatih kejujuran para siswa. Karena, Imtaq ini berhubungan dengan kepercayaan masing-masing siswa.
Di semua agama pasti mengajarkan kepada umatnya untuk tidak berbohong. Kitakan kepada umatnya untuk tidak berbohong. Kita harus jujur dalam segala hal. Termasuk dalam kegiatan pembelajaran . Disebutkan juga bahwa kujujuran adalah kunci dari kesuksesan. Tanpa kejujuran semua yang kita lakukan tidak akan ada gunanya.
Hal-hal yang dapat dilakukan sesuai dengan ajaran agama untuk meningkatkan kejujuran yaitu dengan cara shalat 5 waktu untuk yang beragama Islam, rajin ke Gereja, untuk yang beragama Kristen, dan lain-lain. Hal ini mungkin dapat mengurangi ketidakjujuran karena Imtaq berhubungan dengan batin seseorang.
Peningkatan iman dan taqwa yang paling efektif bermula dari lingkungan keluarga. Penanaman keimanan dan ketaqwaan harus dilakukan sejak dini di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang baik adalah keluarga yang selalu menjalankan ibadah dengan baik. Salah satunya akan tercermin pada sikap jujur.
2.    Penanaman Percaya Diri
Penanaman percaya diri seorang siswa sangatlah penting untuk meningkatkan kejujuran. Karena jika kita mempunyai rasa percaya diri, kita tidak akan mencontek pekerjaan milik teman karena kita yakin dengan jawaban kita sendiri. Dalam penanaman percaya diri di sekolah, peranan guru BK sangatlah penting. Guru BK mengajarkan kepada muridnya untuk memiliki rasa percaya diri.
Strategi yang dilakukan guru BK seharusnya tidak hanya menasihati saja, namun ada cara lain yang lebih menarik. Contohnya dengan menunjukkan kepada siswa bukti otentik yang mengandung unsur percaya diri,dengan memberikan bukti seorang siswa mempunyai nilai yang lebih bagus dari temannya karena tidak mencontek, sedangkan teman yang mencontek mendapatkan nilai lebih rendah. Selanjutnya yaitu dengan cara membandingkan antara siswa yang mencontek dan menconteki, kemungkinan besar siswa mencontek lebih bagus nilainya daripada siswa menconteki karena siswa yang mencontek tidak hanya mencontek dari 1 sumber, pasti menggabungkan sumber-sumber contekan yang lainnya.
Strategi selanjutnya yang sebaiknya dilakukan oleh guru BK yaitu dengan mengajak siswa untuk praktik mengerjakan tugas dengan belajar sendiri dan mencontek. Dengan ini siswa akan mengerti perbedaan antara mengerjakan sendiri dibanding mencontek. Jika siswa mengerjakan sendiri, maka siswa akan mencari jawaban di buku dan siswa menjadi tahu maksud dari soal itu. Berbeda lagi dengan mencontek, jika mencontek siswa tidak tahu apa maksud soal bahkan tidak mau tahu apa soalnya, siswa hanya menginnginkan jawaban. Dengan strategi ini siswa dapat mengerti pentingnya percaya diri dan kejujuran pun meningkat.
3.    Siswa Membuat, Menjawab, dan Mengoreksi Soal Sendiri
Siswa membuat, menjawab, dan mengoreksi soal sendiri merupakan alternatif yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidakjujuran. Cara ini juga akan melatih siswa selalu aktif, kreatif, dan berusaha menguasai materi pelajaran. Pertama-tama siswa diajak untuk membuat soal sendiri, tentunya dengan panduan guru. Disarankan agar soal siswa yang satu dengan yang lainnya tidak sama, dan soal itu belum pernah dikerjakan dan dibahas di sekolah. Langkah berikutnya, soal ditukar dengan soal milik siswa lain. Setelah mengerjakan, siswa mengembalikan jawaban kepada pembuat soal untuk dikoreksi. Demi menjaga nama diri sendiri maka siswa akan berusaha menemukan jawabannya dan tidak akan mau kalah dengan teman lain.  Siswa akan berusaha mencari soal di buku atau di ineternet. Mau tidak mau siswa akan banyak membaca.
Setelah siswa mencari soal, siswa disuruh mengerjakan soal yang dicarinya itu tetapi tidak dengan membuka buku. Di sini akan dapat dibuktikan siswa yang benar-benar paham atau tidak tentang soal yang dicarinya.
Setelah siswa mengerjakan soal, siswa disuruh mengoreksi pekerjaannya sendiri. Di sinilah letak pelajaran kejujurannya. Soal yang tadi dikerjakan siswa dikoreksi siswa sendiri, dicocokkan dengan kunci jawaban yang sudah didapatkannya. Cara ini dapat digunakan untuk menguji dan melatih kejujuran siswa.
4.    Sekolah Mengadakan Kompetisi Antarsiswa
Dengan diadakannya kompetisi di dalam sekolah dimungkinkan akan meningkatkan kejujuran. Contohnya dengan diadakannya lomba mata pelajaran antarsiswa. Cara ini mungkin berhasil jika dilakukan dengan serius.
5.    Sering Mengirim Siswa Berkompetisi di Luar Sekolah
Cara ini juga dimungkinkan melatih kejujuran siswa. Lomba mata pelajaran contohnya. Dengan persaingan antarsekolah, kemungkinan mencontek dalam mengerjakan soal presentasenya kecil karena antarpeserta lomba bersaing menjadi pemenang, maka dari itu mereka tidak akan saling mencontek.
Beberapa strategi peningkatan kejujuran di atas sangat mudah dipraktikkan dalam kegiatan pembelajaran. Apalagi untuk melatih kejujuran siswa. Siswa diperkirakan akan antusias mengikuti strategi di atas. Tanpa disadari mereka telah berlatih jujur di lingkungan sekolah. Jika di lingkungan sekolah siswa sudah bisa menerapkan sikap jujur, maka sikap jujur itu akan terbawa di mana pun mereka berada. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga menjadi manusia berkarakter yang memiliki kompetensi tinggi.
Dari satu hal kecil yaitu kejujuran yang dilatih sejak dini dapat membentuk siswa menjadi siswa berkarakter. Kejujuran harus diselipkan di setiap mata pelajaran karena kejujuran menjadi urat nadi perilaku manusia. Meskipun sangat sulit, kejujuran adalah sesuatu yang wajib dilakukan setiap siswa demi meraih sukses di masa depan.
C.   PENUTUP
1.    Simpulan
Negara kita sangat membutuhkan generasi muda yang berkompetensi tinggi dan berbudi pekerti luhur. Dari hal yang paling kecil untuk menciptakan generasi muda yang berkompetensi tinggi yaitu dengan melatih kejujuran kepada siswa. Karena banyak sekali siswa yang kurang memperhatikan kejujuran.
Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kejujuran pada siswa, yaitu:
a.    Peningkatan pengetahuan tentang iman dan taqwa (Imtaq)
b.    Penanaman percaya diri
c.    Siswa membuat, Menjawab, dan mengoreksi soal sendiri
d.    Sekolah mengadakan kompetisi antarsiswa
e.    Sering mengirim biswa berkompetisi di luar sekolah
2.    Saran
a.    Orang tua harus menanamkan kejujuran sejak dini dalam keluarga karena karakter anak akan terbentuk dari keluarga. Hal ini bisa dilakukan dengan penanaman iman dan taqwa. Teladan orang tua akan menjadi cermin bagi setiap anaknya.
b. Sekolah sebaiknya betul-betul menerapkan pendidikan karakter secara nyata di setiap pembelajaran yaitu dengan mengutamakan kejujuran. Pemberian kepercayaan kepada siswa sangat penting agar siswa secara sadar selalu bertindak jujur di segala perilaku.
   c. Siswa SMA adalah manusia yang sudah dewasa.           Oleh karena itu, ia harus menjadikan kejujuran sebagai bekal dan pedoman hidup.
Berlakujujur adalah kebutuhan pribadi yang akan dinikmati hasilnya kelak dimasa depan.

Selasa, 25 Februari 2014

KESEHATAN BAGI DUNIA dan AKHIRAT


 
NILAI PENTINGNYA KESEHATAN

Kesehatan adalah salah satu kenikmatan Allah yang berikan kepada umat manusia sebagaimana hal itu telah dikabarkan Rasulullah SAW, “Dua kenikmatan yang tidak disadari oleh kebanyakan orang: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari) Bahkan kesehatan sebanding dengan sepertiga kehidupan ini sebagaimana dipahami dari sabda Nabi SAW, “Barang siapa dari kalian yang aman dalam kelompoknya, sehat badannya dan mempunyai bahan makanan untuk kesehariannya maka seakan-akan ia menguasai dunia.” (HR. Tirmidzi) Yakni barang siapa yang Allah mengumpulkan padanya kesehatan badannya, keamanan hatinya dan kecukupan kehidupannya, maka Allah telah memberikannya keseluruhan kenikmatan yang dimiliki dunia, dan seakan-akan Allah telah memberikannya dunia seluruhnya.

Kesehatan lebih berharga dari kekayaan. Pernah Nabi datang dengan bekas air di atas kepala beliau. Maka berkatalah salah seorang sahabat kepadanya, “Kami lihat hari ini engkau bahagia.”
“Benar, alhamdulillah.”
Kemudian para sahabat yang di situ sibuk membicarakan kekayaan.
Melihat itu Rasulullah bersabda, “Tidaklah mengapa kekayaan bagi orang yang bertakwa. Dan kesehatan bagi orang yang bertakwa lebih baik (berharga) dari pada kekayaan. Dan kebahagiaan adalah salah satu dari sekian kenikmatan.” (HR. Ibnu Majah)

Berapa banyak orang yang kaya akan tetapi ia menderita sakit, yang lemah yang menyiapkan seluruh hartanya untuk berobat, mencari kesembuhan dan berharap sehat? Jadi, kesehatan tidak dapat diukur dengan nilai nominal. Karena dia adalah lebih berharga dari kekayaan dan harta betapapun banyaknya. Kesehatan adalah satu karunia setelah keyakinan (memeluk agama Islam), “Mintalah Allah kesehatan. Seseorang tidak diberikan sesuatupun karunia yang lebih afdhal setelah keyakinan kecuali kesehatan.” (HR. Ahmad)

Keyakinan adalah sehat dalam beragama, sedangkan kesehatan adalah sehat dalam kehidupan dunia. Dan seseorang tidak akan memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat kecuali dengan keyakinan dan kesehatan. Karena keyakinan dapat menyelamatkannya dari siksa akhirat sedangkan kesehatan dapat menyelamatkannya dari penyakit dunia yang menyerang hati dan badannya. Oleh karena itu, kesehatan adalah kenikmatan Allah yang paling besar yang diberikan kepada manusia setelah ia memeluk agama Islam.

Seseorang tidak merasakan nikmat kesehatan dan tidak mengetahui hakekat nilainya kecuali disaat ia jatuh sakit, atau ketika ia kurang sehat. Oleh karena itu dikatakan, “Kesehatan adalah mahkota yang berada dikepala orang yang sehat yang tidak terlihat kecuali orang-orang yang sedang sakit.”

Secara fitrah, seseorang akan menyenangi kesehatan. Karena ia tidak akan bisa melaksanakan satu ketaatan kepada Tuhannya dan melakukan kegiatan-kegiatannya dengan baik kecuali dengan kesehatan. Dan secara fitrah juga mereka akan membenci sakit karena sakit akan mengganggunya dari bekerja dan dalam melakukan aktifitas kegiatannya.

Akan tetapi seseorang kadang terlalu meremehkannya, (baik ia merasa atau tidak merasakannya) dalam menjaga kesehatannya sehingga menyebabkannya mendapatkan penyakit dan jatuh sakit.
Kesehatan memiliki kawan dan lawan. Kawan kesehatan adalah setiap sesuatu yang dapat membantu mempertahankan kesehatan, sedangkan lawan kesehatan adalah setiap sesuatu yang dapat menghancurkan kesehatan dan dapat mendatangkan penyakit.

Jika seseorang benar-benar mencintai kesehatan dan berkeinginan untuk menjaganya, membenci sakit dan menjauhinya dan agar tidak tertimpanya, maka inilah yang diinginkan Islam pada dirinya. Bahkan inilah yang diperintahkan Islam kepadanya yaitu perintah untuk melakukan apa saja yang dapat menjaga kesehatan, dan melarang apa saja yang dapat merugikan kesehatan serta menyebabkan sakit.

Jika kesehatan adalah salah satu nikmat Allah yang paling besar kepada hamba-Nya, dan merupakan pemberian-Nya yang paling agung bahkan dapat dikatakan bahwa kesehatan adalah nikmat Allah terbesar secara mutlak, maka orang yang menerimanya harus menjaga dan mempertahankannya dari sesuatu yang dapat menyerangnya.

Dari itu, jika seseorang ingin sukses dan berhasil dalam menjaga kesehatanya dan agar ia tidak tertimpa penyakit, ia harus melaksanakan wasiat dan perintah-perintah Islam yang berhubungan dengan kesehatan yang semuanya itu tidaklah datang kecuali untuk kemaslahatan dan kebaikan umat manusia.

Hal itu ada pada kegiatan atau rutinitas yang dilakukan seseorang secara kontinu selama hidupnya yang dapat memberikan dampak positif dan negatif pada kesehatannya sesuai yang dilakukannya.
Dan berikut ini hal-hal pokoknya yaitu:
1. Kebersihan
2. Makan dan minum
3. Tidur dan bangun
4. Bergerak dan diam

Sebelumnya, kita tidak boleh melupakan bahwa keimanan kepada Allah adalah salah satu faktor positif pendukung kesehatan jiwa dan badan manusia. Keimanan kepada Allah yang kuat dan memegang teguh ajaran agama, shalat dan berdoa dapat menolak ketidak-tenangan dan penyakit jiwa yang hal itu merupakan lawan kesehatan badan yang berdampak negatif.

Dari itu, seorang dokter jiwa akan tahu bahwa seorang yang beriman kepada Allah, dalam kehidupannya tidak akan ditimpa penyakit jiwa, karena mereka mengobati penyakitnya itu dengan tetap memegang teguh agamanya, dan mereka selalu menanamkan dalam dirinya bahwa kesehatan dan keberuntungannya tidak akan datang kecuali dengan beriman kepada Allah. Dari itu kepada orang-orang, para dokter mengatakan, “Agar kalian tidak terkena penyakit hati atau penyakit yang menimpa lambung, maka berimanlah kepada Allah dan ikutilah ajaran agama.”

 

Terima kasih ..
 SEMOGA SUKSES :)