Selasa, 25 Februari 2014

KESEHATAN BAGI DUNIA dan AKHIRAT


 
NILAI PENTINGNYA KESEHATAN

Kesehatan adalah salah satu kenikmatan Allah yang berikan kepada umat manusia sebagaimana hal itu telah dikabarkan Rasulullah SAW, “Dua kenikmatan yang tidak disadari oleh kebanyakan orang: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari) Bahkan kesehatan sebanding dengan sepertiga kehidupan ini sebagaimana dipahami dari sabda Nabi SAW, “Barang siapa dari kalian yang aman dalam kelompoknya, sehat badannya dan mempunyai bahan makanan untuk kesehariannya maka seakan-akan ia menguasai dunia.” (HR. Tirmidzi) Yakni barang siapa yang Allah mengumpulkan padanya kesehatan badannya, keamanan hatinya dan kecukupan kehidupannya, maka Allah telah memberikannya keseluruhan kenikmatan yang dimiliki dunia, dan seakan-akan Allah telah memberikannya dunia seluruhnya.

Kesehatan lebih berharga dari kekayaan. Pernah Nabi datang dengan bekas air di atas kepala beliau. Maka berkatalah salah seorang sahabat kepadanya, “Kami lihat hari ini engkau bahagia.”
“Benar, alhamdulillah.”
Kemudian para sahabat yang di situ sibuk membicarakan kekayaan.
Melihat itu Rasulullah bersabda, “Tidaklah mengapa kekayaan bagi orang yang bertakwa. Dan kesehatan bagi orang yang bertakwa lebih baik (berharga) dari pada kekayaan. Dan kebahagiaan adalah salah satu dari sekian kenikmatan.” (HR. Ibnu Majah)

Berapa banyak orang yang kaya akan tetapi ia menderita sakit, yang lemah yang menyiapkan seluruh hartanya untuk berobat, mencari kesembuhan dan berharap sehat? Jadi, kesehatan tidak dapat diukur dengan nilai nominal. Karena dia adalah lebih berharga dari kekayaan dan harta betapapun banyaknya. Kesehatan adalah satu karunia setelah keyakinan (memeluk agama Islam), “Mintalah Allah kesehatan. Seseorang tidak diberikan sesuatupun karunia yang lebih afdhal setelah keyakinan kecuali kesehatan.” (HR. Ahmad)

Keyakinan adalah sehat dalam beragama, sedangkan kesehatan adalah sehat dalam kehidupan dunia. Dan seseorang tidak akan memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat kecuali dengan keyakinan dan kesehatan. Karena keyakinan dapat menyelamatkannya dari siksa akhirat sedangkan kesehatan dapat menyelamatkannya dari penyakit dunia yang menyerang hati dan badannya. Oleh karena itu, kesehatan adalah kenikmatan Allah yang paling besar yang diberikan kepada manusia setelah ia memeluk agama Islam.

Seseorang tidak merasakan nikmat kesehatan dan tidak mengetahui hakekat nilainya kecuali disaat ia jatuh sakit, atau ketika ia kurang sehat. Oleh karena itu dikatakan, “Kesehatan adalah mahkota yang berada dikepala orang yang sehat yang tidak terlihat kecuali orang-orang yang sedang sakit.”

Secara fitrah, seseorang akan menyenangi kesehatan. Karena ia tidak akan bisa melaksanakan satu ketaatan kepada Tuhannya dan melakukan kegiatan-kegiatannya dengan baik kecuali dengan kesehatan. Dan secara fitrah juga mereka akan membenci sakit karena sakit akan mengganggunya dari bekerja dan dalam melakukan aktifitas kegiatannya.

Akan tetapi seseorang kadang terlalu meremehkannya, (baik ia merasa atau tidak merasakannya) dalam menjaga kesehatannya sehingga menyebabkannya mendapatkan penyakit dan jatuh sakit.
Kesehatan memiliki kawan dan lawan. Kawan kesehatan adalah setiap sesuatu yang dapat membantu mempertahankan kesehatan, sedangkan lawan kesehatan adalah setiap sesuatu yang dapat menghancurkan kesehatan dan dapat mendatangkan penyakit.

Jika seseorang benar-benar mencintai kesehatan dan berkeinginan untuk menjaganya, membenci sakit dan menjauhinya dan agar tidak tertimpanya, maka inilah yang diinginkan Islam pada dirinya. Bahkan inilah yang diperintahkan Islam kepadanya yaitu perintah untuk melakukan apa saja yang dapat menjaga kesehatan, dan melarang apa saja yang dapat merugikan kesehatan serta menyebabkan sakit.

Jika kesehatan adalah salah satu nikmat Allah yang paling besar kepada hamba-Nya, dan merupakan pemberian-Nya yang paling agung bahkan dapat dikatakan bahwa kesehatan adalah nikmat Allah terbesar secara mutlak, maka orang yang menerimanya harus menjaga dan mempertahankannya dari sesuatu yang dapat menyerangnya.

Dari itu, jika seseorang ingin sukses dan berhasil dalam menjaga kesehatanya dan agar ia tidak tertimpa penyakit, ia harus melaksanakan wasiat dan perintah-perintah Islam yang berhubungan dengan kesehatan yang semuanya itu tidaklah datang kecuali untuk kemaslahatan dan kebaikan umat manusia.

Hal itu ada pada kegiatan atau rutinitas yang dilakukan seseorang secara kontinu selama hidupnya yang dapat memberikan dampak positif dan negatif pada kesehatannya sesuai yang dilakukannya.
Dan berikut ini hal-hal pokoknya yaitu:
1. Kebersihan
2. Makan dan minum
3. Tidur dan bangun
4. Bergerak dan diam

Sebelumnya, kita tidak boleh melupakan bahwa keimanan kepada Allah adalah salah satu faktor positif pendukung kesehatan jiwa dan badan manusia. Keimanan kepada Allah yang kuat dan memegang teguh ajaran agama, shalat dan berdoa dapat menolak ketidak-tenangan dan penyakit jiwa yang hal itu merupakan lawan kesehatan badan yang berdampak negatif.

Dari itu, seorang dokter jiwa akan tahu bahwa seorang yang beriman kepada Allah, dalam kehidupannya tidak akan ditimpa penyakit jiwa, karena mereka mengobati penyakitnya itu dengan tetap memegang teguh agamanya, dan mereka selalu menanamkan dalam dirinya bahwa kesehatan dan keberuntungannya tidak akan datang kecuali dengan beriman kepada Allah. Dari itu kepada orang-orang, para dokter mengatakan, “Agar kalian tidak terkena penyakit hati atau penyakit yang menimpa lambung, maka berimanlah kepada Allah dan ikutilah ajaran agama.”

 

Terima kasih ..
 SEMOGA SUKSES :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar